Asahan,Medan88News : Salah satu SPBU di Asahan tepat di SPBU 14.212291 di kelurahan Binjai Serbangan Kecamatan Air Joman terlihat sangat bebas menjual BBM bersubsidi kepada Agen/Pengecer dengan menggunakan Jerigen. Jum'at(27/05/2022).
Menurut keterangan warga sekitar yang berinisial DS mengatakan, bahwasannya di SPBU 14.212291 Air Joman itu terlihat sangat bebas aktifitas jual beli para Agen ataupun Penjual eceran yang membeli dengan Jerigen. Bahkan dari hasil investigasi tim awak media mendapati beberapa agen yang berulang ulang kali melangsir BBM jenis Solar dengan sepeda motor dan di langsir ke becak di suatu tempat sekitar SPBU kebecak motor yang menggunakan Jerigen.
"Luar biasa bebas penjualan dengan Jerigen di SPBU ini bang, seperti tidak ada aturan saja. abang liat sendirilah bolak balik mereka melangsir Solar Itu. Apa tidak berlaku bagi mereka Keputusan Mentri ESDM No.37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang larangan pembelian BBM bersubsidi dengan menggunakan Jerigen? ".
Dan dari hasi investigasi tim Awak media kepada agen atau pembeli BBM bersubsidi yang menggunakan Jerigen mengatakan bahwa mereka membayar uang Jerigen untuk Solar dengan harga 30 ribu per Jerigen. sedangkan untuk Pertalite mereka membayar 5 ribu sampai 6 ribu per Jerigen.
Senin(23/05/2022)
"Untuk solar itu kita bayar 20 ribu sampai 30 ribu per Jerigen dan untuk Pertalite kami bayar 5 ribu sampai 6 ribu per Jerigen bang.
kami ada bawak surat pengantar dari desa dan kecamatan bang tapi gitupun banyak juga yang tidak ada surat pengantarnya." Tutur salah satu pembeli atau agen yang menggunakan Jerigen yang enggan disebutkan namanya.
Saat awak media mengkonfirmasi Pihak Mangemen SPBU Awi(33) yang juga merupakan anak dari pemilik SPBU membenarkan adanya pembelian BBM bersubsidi dengan menggunakan Jerigen. dan beliau juga membenarkan adanya pembayaran uang Jerigen di setiap pembelian BBM bersubsidi dengan harga 30 ribu per Jerigen untuk jenis Solar dan 5 ribu per Jerigen Untuk jenis BBM. Kamis(26/05/2022)
"Kami ambil perliter untuk solar 500 rupiah dari harga Rp 5150 kami jual Rp 5700 dan untuk Pertalite Rp 5000/ perjerigen. 30 ribu kalau di hitung hitung 30 ribu juga nya itu. cuma uang drigen nya itu. Untuk nelayan nya ini janganlah di ganggu, merekapun lepas lepas makan nya. Suratnya ada mereka itu ama toke nya. anggotaku juga nya orang itu."
Jelas Awi kepada awak media.
Awak media juga menemukan beberapa lokasi atau rumah yang di duga menjadi tempat penimbunan BBM bersubsidi di sekitar lokasi SPBU.
Penulis ; Heri Setiadi