Walau Sudah Mutasi AKBP IKhwan Tetap Kunjung Kaum Dhuafa

Breaking News

Walau Sudah Mutasi AKBP IKhwan Tetap Kunjung Kaum Dhuafa

Rabu, 26 Januari 2022

Walau Sudah Mutasi AKBP IKhwan Tetap Kunjung Kaum Dhuafa

Batu Bara, 88News: Sosok Polri  Panutatan ini  tak pernah mengenal lelah dan selalu dekat dengan masyarakat terutama pada kaum Dhuafa di Wilayah hukum Polres Barubara.


Kapolres Batu bara AKBP Ikhwan SH.MH. sosok pejuang Kaum Dhuafa,  meski dirinya sudah di mutasi menjadi  Kabagdalops Roops Polda Sumut,  Namun jiwa Sosial  yang di miliki AKBP Ikhwan SH.MH., tak pernah surut.


Terpantau para awak media Kapolres Batu bara AKBP Ikhwan SH.MH. melakukan kunjungan kepada 3 bersaudara yang ditinggal orang tuanya di Desa Lubuk Cuik Kec. Lima puluh Pesisir, Kab. Batu bara, Selasa (26/1/2022).


Putri Umairah (14) tahun dan kedua Kakak laki laki nya menjadi anak tangguh warga Desa lubuk Cuik  yang di tinggal kan kedua orang tuanya harus berjuang  dengan berjualan  bakso goreng sambil melanjutkan sekolahnya.


Hal ini di ketahui Kapolres Batu bara dan sontak mengunjungi Putri Humairah dan kedua Kakak kandungnya yang diduga menjadi korban penelantaran orang tuanya selama 3 tahun lalu dengan berdagang Bakso goreng milik tetangga mereka setiap hari bisa mengumpulkan pundi pundi uang 15 ribu untuk biaya hidup sehari hari.


Itu di katakan langsung oleh Putri Humairah saat Kapolres Batu bara mengunjungi dirinya di Sekolah nya SMP  Negri 1 Desa Bulan bulan Kec.  lima Pesisir kab. Batu bara pada Selasa (26/1/2022).


Putri juga mengatakan,"  Inilah hidup yang kami jalani bersama 2 Kakak laki laki saya, Sejak 3 tahun belakangan ini Ayah dan ibu saya entah kemana , Setelah pergi merantau dan ingin mengubah hidup yang lebih baik mereka hilang kontak dan tak ada kabar berita sama sekali, sehingga kami harus berusaha sendiri melanjutkan Pendidikan sampai sekarang dengan apa saja yang bisa kami kerjakan." Tuturnya


Saya sendiri harus berjualan bakso goreng dan kedua Kakak saya harus bekerja ngomben sawit dan sawah milik orang, kesemua hasil kerja kami yang sehari bisa mendapat 15 ribu ini  kami pergunakan untuk makan sehari hari dan biaya sekolah. Namun kami Takkan pernah menyerah dan sampai sekarang kami bertiga masih bersekolah walau terkadang makan hanya 1 kali sehari  itupun harus di bantu tetangga di Desa kami." 


Harapan kami bertiga kepada kedua orang tua kami kalau lah masih hidup , agar pulanglah lihat anak anak ibu dan bapak, kami ingin hidup dan memiliki ayah serta ibu yang bisa menjaga kami disini. Dengan tetesan air mata kerinduan  Putri berharap melalui para awak media yang ada turut serta meliputi kegiatan rutin Kapolres Ikhwan tersebut.


Sementara Kapolres Ikhwan sang pejuang Dhuafa terharu sembari menjemput Putri dari sekolahnya langsung membawa pulang Putri dan kedua Kakak kandungnya menuju ke kediaman di rumah Gubuk Reyot yang menjadi tempat tinggal ke tiga bersaudara tersebut.


Berbekal alat masak dan penggorengan Kapolres Mengatakan ". Sengaja saya datang membawa  perlengkapan ini agar Putri dan Kedua Kakak nya bisa berwiraswasta dengan berjualan gorengan bakso sendiri, demi melanjutkan masa depan mereka yang masih panjang.


Bantuan sosial bagi saya tidak cukup sampai di sini saja, mereka harus bisa berusaha agar bisa mendapatkan pundi pundi penghasilan seperti berdagang setiap harinya. Harapan saya ini juga menjadi motivasi baik bagi mereka dan orang lain, dengan bantuan semua ini untuk memenuhi kebutuhan hidupn sehari hari mereka dan akan ada pemasukan yang dapat di pergunakan untuk makan dan biaya sekolahnya. Jelas Kapolres .


Keharuan memecah saat Putri mengatakan sangat kangen kepada orangtuanya dan berharap kembali kesisi mereka, hingga membuat sosok Pejuang Dhuafa ini pun meneteskan air matanya.


Penulis: Aswat