Diduga Indikasi Korupsi Anggaran Perbaikan RSUD Batubara, Dirut RSUD dr W, Enggan Menjawab

Breaking News

Diduga Indikasi Korupsi Anggaran Perbaikan RSUD Batubara, Dirut RSUD dr W, Enggan Menjawab

Jumat, 28 Januari 2022

Diduga Indikasi Korupsi Anggaran Perbaikan RSUD Batubara, Dirut RSUD dr Wahyu Enggan Jawab Konfirmasi Wartawan?


Batu Bara, 88NewsDikonfirmasi terkait kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan Rumah Sakit sebesar : 482,250,000 dan Pengembangan Rumah Sakit ​sebesar : 2,476,780,005 serta anggaran Pengadaan prasarana dan pendukung fasilitas pelayanan kesehatan sebesar 1,516,680,714, Dirut RSUD Batubara dr WN enggan menjawab konfirmasi media ini. Jumat (28/01/2022)


Anggaran bersumber dari dukungan Pemulihan Ekonomi Nasional/Daerah Kab. Batubara T.A 2021 sebagian besar untuk pendanaan belanja kesehatan dan belanja prioritas dimasa Pandemi covid-19 anggaran tersebut di gelontorkan untuk perehaban kondisi RSUD Batubara, Namun ketika para awak media menyambangi ke lokasi RSUD Batubara sungguh terkejut, pasalnya RSUD Batubara terhadap pembangunan dan pelayanan di luar perkiraan. 


Menurut keterangan dari ketua partai Gerindra Kab. Batubara Muhammad Rafiq mengatakan kepada media ini, " Cukup miris jika melihat anggaran Rumah Sakit Umum Daerah kita dengan melihat kondisi MCK atau toilet nya, Seperti yang ada di ruang tunggu (MCK) yang berubah fungsi menjadi tempat tumpukan bahan bekas kursi, sapu dan dose bekas obat, dari 4 kamar cuma 1 yang bisa di gunakan." Ujar Rafiq.


Lanjutnya, " Saya minta agar Bupati Zahir lebih serius tangani RSUD, dari hasil temuan di lapangan nampak jelas kelihatan masih banyak yang tidak sesuai dalam penangan nya dari Puput dan Outcom seperti apa terdengar di luar sana, sampai hari ini masih ada lagi yang melakukan proses pembangunan sementara ini kan sudah bulan satu." Pungkas nya


Dikatakan nya lagi, " Kita tidak tau itu masuk anggaran mana dan banyak nya aset yg berserak tak terurus, serta tumpukan sampah, adanya closet bekas yang berserak dimana mana dan  tidak ditempat kan pada tempat nya dan  yang lebih berbahaya lagi banyak nya botol kemasan sisa obat yang ber serakan, semantara itu limbah Ipal sudah ada, atau tak ber fungsi, maka kita minta Bupati Zahir agar kucur kan lagi anggaran yang lebih banyak, untuk membuat gudang barang barang sisa." Tandas Rafiq


Penulis: Aswat