Simalungun, 88News: Management PT.PN IV yang merupakan bagian dari anak perusahaan BUMN saat ini sedang gencar gencarnya berbenah diri dalam upaya peningkatan Produksi di tahun 2022 ini dengan misi 25 ton/hektare sehingga diharuskan bagi setiap unit usaha untuk meningkatkan perawatan/ pemeliharaan di semua tingkatan tahun tanaman.
Namun hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataan, dimana saat Awak Media 88News dalam hasil investigasinya, Jum'at (21/1/2022) terlihat areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) di Afdeling V, PT.PN IV Unit Usaha Gunung Bayu, Kecamatan Bosar Maligas, Kab. Simalungun pada pohon kelapa sawit yang belum menghasilkan tersebut masih dalam kategori perawatan maksimal telah ditumbuhi dan ditutupi semak belukar, dan beberapa diantara tanaman pohon kelapa sawit tanaman muda tersebut ada yang seperti kerakap tumbuh di batu, adanya dugaan kesengajaan dibiarkan tanpa adanya perawatan, dan lebih parahnya lagi areal tersebut juga sangat banyak ditumbuhi pisang hutan.
Hal tersebut adanya dugaan adanya permainan dalam Biaya pemeliharaan terhadap tanaman kelapa sawit tersebut, yang seharusnya dialokasikan untuk tanaman kelapa sawit dalam kategori Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), hal tersebut di duga telah merugikan keuangan negara karena biaya perawatan tidak tepat pada penempatannya.
Saat Awak Media 88News melakukan konfirmasi terkait tanaman kelapa sawit yang ditumbuhi semak belukar tersebut kepada Reza selaku Asisten Afdeling V melalui percakapan Whatsappnya, untuk mempertanyakan perawatan Tanaman Belum Menghasilkan tersebut, Reza menjawab "oke terima kasih bg, akan kita perbaiki", jawabnya ringan.
Saat dikonfirmasi kepada Asisten Kepala (Askep) Rayon B, melalui whatsapp, memberikan jawaban "Terima kasih bg..biar diinformasikan ke Afdeling", jawabnya singkat.
Penulis: Junaidi